Kerja Proyek Teknik Komputer Jaringan~Pembentukkan Tim Kerja
Jurnal
kegiatan pelajaran KPTKJ (Kerja Proyek Teknik Komputer Jaringan)
Pada
pembelajaran KPTKJ yang pertama untuk dilakukan yaitu:
PEMBENTUKAN
TIM KERJA
Kedua,
dengan telah dikenalinya karakteristik dari pekerjaan yang akan dikerjakan dan
karakteristik dari individu-individu dari anggota tim, maka proses pembentukan
tim harus mengacu pada keduanya dan yang berorientasi Jangka Panjang.
Walaupun telah ada proses
pengenalan atas pekerjaan maupun ciri kepribadian anggota tim, untuk dapat
menjadi tim tersebut sebagai tim kerja yangEfektif tidaklah
mudah. Untuk itu ada dua hal yang perlu diperhatikan dan diupayakan
penciptaannya yaitu :
adanya daya
ikat (kohesi) dan daya padu di dalam tim kerja tersebut.
Daya ikat (kohesi) suatu tim tumbuh dari pengalaman
bersama seluruh aggota bekerja sebagai suatu kelompok dalam waktu yang cukup
lama. Pengalaman yang cukup lama seperti itu memang akhirnya punya
kecenderungan membentuk sikap yang menyesatkan (illusif) dengan embel-embel
“semangat tim” (nama, lambang-lambang, dan kebanggaan-kebanggaan yang sengaja
dibuat dan terkesan mengada-ada).
Meskipun banyak contoh tim yang salah kaprah dan terlalu cepat
mendewakan semangat kekompakan tim seperti itu, namun ia tetap dibutuhkan
sampai batas tertentu dalam pembentukan suatu tim yang efektif.
Daya ikat rendah berarti bahwa setiap orang dalam tim
tidak atau kurang merasa menjadi bagian dari yang lainnya dan merasa tidak
perlu setia pada timnya. Sebaliknya daya ikat tinggi berarti bahwa setiap orang
merasa senang menjadi anggota atau bagian dari yang lain dan sadar benar akan
hal itu.
Daya padu (integrasi) suatu tim merupakan
pengejawantahan dari penyatuan semua tujuan pribadi anggota tim yang khas
menjadi suatu tujuan tim secara keseluruhan. Daya Padu Rendah berarti
bahwa setiap anggota dalam tim yang bersangkutan merasa tidak memiliki ikatan
dengan tujuan tim dan tidak mutlak harus mendukungnya serta boleh saja
melakukan sesuatu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan tujuan
tim.
Sebaliknya daya padu tinggi berarti bahwa setiap
anggota merasa terikat dan berkewajiban menunjang keberhasilan dan pencapaian
tujuan tim.
Apakah Pembentukan
team itu?, Orang
biasa mengatakan bahwa membangun tim adalah seperti pembinaan suatu kelompok.
Agar
efektif orang perlu bekerja sama menuju tujuan bersama secara terkoordinasi dan
kooperatif. Oleh karena itu kita juga bisa mengatakan bahwa membangun tim
adalah suatu proses yang sistematis yang dirancang untuk meningkatkan hubungan
kerja dan fungsi tim seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
resolusi konflik yang memungkinkan kelompok untuk mengatasi tujuan memblokir
penghalang. Bagi banyak hasil ini berorientasi misi adalah tujuan nyata
untuk membangun tim. Tujuan pembentukan tim karena itu bisa dengan
sederhana untuk mengidentifikasi dan mengembangkan komunikasi yang efektif.
Mengapa pembentukan
team Penting?
Kami
tidak melakukan pembentukan tim hanya karena menciptakan kelompok kerja yang
harmonis tetapi terutama karena formalises kekuatan kolaborasi antara apa yang
sebaliknya mungkin orang punya hak suara. Membangun tim dengan anggota
yang banyak adalah seperti halnya kita memadukan bakat, keterampilan dan
kreativitas yang melekat pada orang yang beragam. Dengan kolaborasi
memanfaatkan keterampilan tim, waktu dan sumber daya tersebut untuk menciptakan
keuntungan kepada organisasi. Konsekuensinya adalah bahwa pembangunan tim
yang efektif menghasilkan lebih baik, cepat dan menyediakan pengalaman yang
memuaskan dan memotivasi anggota tim.
Beberapa
alasan mengapa team building sangatlah penting
1. Tugas Prestasi - tim tidak dirancang untuk menangani
sederhana, tugas yang berulang, sebagai individu umumnya akan lebih
cepat.Namun, pembentukan tim datang dengan sendirinya ketika menghadapi tugas
yang kompleks, dan masalah terkait, mana mungkin tidak ada jawaban tunggal yang
benar.
2. Kualitas Keputusan - membangun tim dapat menghasilkan lebih
banyak ide dari setiap individu karena itu, ia memiliki pilihan banyak
kemungkinan sebelum dan kualitas akhir dari keputusan cenderung lebih baik
daripada keputusan individu.
3. Akurasi Keputusan - keputusan yang jauh lebih baik melalui
pembentukan tim selain melalui penilaian individu tugas yang melibatkan
kesalahan acak karena musyawarah tim cenderung untuk membersihkan sakit-praduga
dan pemikiran individu lemah.
4. Pengambilan risiko - telah menunjukkan bahwa pembentukan
tim menciptakan kepercayaan diri untuk mengambil lebih besar, tetapi diukur,
risiko (dan menangkap peluang) daripada individu akan.
5. Motivasi - team building meningkatkan semangat kerja dan
memacu individu pada bekerja efektif pada tingkat yang lebih tinggi.
6. Kecepatan belajar - membangun tim menciptakan progresif,
tetapi pengasuhan, lingkungan yang memungkinkan anggota tim untuk belajar lebih
cepat daripada individu yang bekerja sendirian.
Membangun
tim menempatkan lebih lugas penting karena membantu kelompok untuk memanfaatkan
kekuatan dan meminimalkan kelemahan mereka. Sinergi yang berasal dari
pembentukan tim bisa sangat kuat.
Tujuan Pembentukan kerja tim
Untuk
banyak organisasi membangun tim telah menjadi bagian integral dari strategi
organisasi mereka. Tujuan tim adalah untuk memberikan anggota tim dengan:
1. Klarifikasi visi dan misi
2. Pembentukan peran anggota tim dan tanggung jawab
3. Lebih cepat start up untuk tim baru atau tim dengan
pemimpin baru
4. Mekanisme untuk menyelesaikan konflik dan penghapusan
perilaku disfungsional
5. Penghargaan terhadap perbedaan gaya kerja dan preferensi
Peraturan – peraturan Pembentukan
Tim
1) Diberdayakan untuk menentukan berapa tujuannya cocok dengan
misi perusahaan
2) Bertugas dengan membuat keputusan pada isu-isu yang
mempengaruhi kelompok
3) Terlatih dalam teknik pemecahan masalah
4) Bertanggung jawab untuk masalah keamanan
5) Bagian dari proses seleksi
6) Self-menentukan pada tugas awak dan menutupi anggota absen
7) Terus berjuang untuk meningkatkan proses produk, layanan
dan pengiriman.
8) Terlibat dalam tata letak pabrik dan peralatan
A. Pembagian peran kepemimpinan
Peran pemimpin dalam tim kerja
sangatlah penting karena pemimpinlah yang akan mengatur semua jalannya fungsi
tim kerja tersebut. Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi
sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat
keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu
tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan,
seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dilain hal, pengambilan
keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan
hanya dinila dari konsekwensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai
pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah
satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan meupakan
metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau
berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada
deskriptif
2. Pengambilan keputusan adalah
proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan
menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang
relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim,
mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
3. Pengambilan keputusan adalah
proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
Di dalam sebuah tim, tempat adanya sekelompok orang yang bekerja, tentunya mempunyai banyak perbedaan. Perbedaan tersebut wajar saja, karena manusia memang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai menghalangi upaya untuk mengembangkan kelompok/tim.
Dengan menerapkan
prinsip-prinsip bekerja dalam satu tim dan saling terbuka, saling percaya satu
sama lain, setidaknya perbedaan yang ada tidak berkembang menjadi suatu
konflik. Namun, diharapkan menjadi kelebihan yang dapat membantu suatu kelompok
atau tim dalam melakukan kegiatannya sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. (tugassekolah, 2016)
C. Komunikasi
Secara sederhana komunikasi adalah suatu proses penyampaikan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak yang lain. Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama.
Kalau kita berkomunikasi dengan
orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain
tersebut menjadi miliknya ataupun dimengerti/dipahami olehnya. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu.
Jadi berdasarkan pengertian dan tujuan komunikasi, mustahil sebuah
tim akan mendapatkan kemengan/keberhasilan atau mencapai tujuan bersama jikalau
tidak terjalin komunikasi yang baik serta dimengerti satu dengan yang lainnya.
Karena komunikasi bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan.
Tanpa komunikasi yang baik, maka sebuah tim akan mudah berprasangka dan
terpancing dalam permusuhan dan hancur.
Namun dengan komunikasi yang baik maka sebuah tim akan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan.memang akhirnya punya kecenderungan
membentuk sikap yang menyesatkan (illusif) dengan embel-embel “semangat
tim” (nama, lambang-lambang, dan kebanggaan-kebanggaan yang sengaja dibuat dan
terkesan mengada-ada).
Meskipun banyak contoh tim yang salah kaprah dan terlalu cepat
mendewakan semangat kekompakan tim seperti itu, namun ia tetap dibutuhkan
sampai batas tertentu dalam pembentukan suatu tim yang efektif.
Daya ikat rendah berarti bahwa setiap orang dalam
tim tidak atau kurang merasa menjadi bagian dari yang lainnya dan merasa tidak
perlu setia pada timnya. Sebaliknya daya ikat tinggi berarti bahwa setiap orang
merasa senang menjadi anggota atau bagian dari yang lain dan sadar benar akan
hal itu.
Daya
padu (integrasi) suatu tim merupakan pengejawantahan dari penyatuan semua
tujuan pribadi anggota tim yang khas menjadi suatu tujuan tim secara
keseluruhan.
Daya Padu Rendah berarti bahwa setiap anggota
dalam tim yang bersangkutan merasa tidak memiliki ikatan dengan tujuan tim dan
tidak mutlak harus mendukungnya serta boleh saja melakukan sesuatu yang sama
sekali tidak ada hubungannya dengan tujuan tim. Sebaliknya daya padu
tinggi berarti bahwa setiap anggota merasa terikat dan berkewajiban menunjang
keberhasilan dan pencapaian tujuan tim.
Tidak ada komentar: